Sistem
Penanggalan Saka
Oleh Anjrah Widayaka
Pada tulisan tulisan yang telah ada tentang sistem penanggalan Saka, ternyata hanya masih
sebatas sejarah asal usul, kapan dimulainya, sistem lunisolar, konsep sunyi/
nol, nama nama hari sadwara saptawara
pancawara, nama nama wuku, nama nama bulan, paroh
terang dan paruh gelap. Dan belum sampai menyentuh sistem rumusannya.
Pada kesempatan ini, saya
akan menulis lebih banyak lagi, yang belum ditulis orang lain, dan untuk
melengkapi yang belum diketahui oleh banyak orang, dan mohon maaf, mungkin akan
bertolak belakang dengan teori teori yang telah ada. Semoga tulisan saya ini
akan menambah pengetahuan kita tentang sistem penanggalan.
Berbekal hobi dan ketertarikan, saya sebagai orang awam yang senang dengan hitung menghitung
penanggalan, maka saya telah berusaha mencoba merumuskan sistem penanggalan saka, dan telah mencoba
mengurutkannya secara harian, yang
meliputi sadwara saptawara pancawara wuku terhadap
penanggalan matahari kalender Julian/Grogorian maupun penanggalan bulan
kalender hijriah/jawa yang meliputi
tanggal bulan dan tahun . Dalam telah membuat rumus praktis cara menghitung
hari, pasaran, paringkelan dalam kalender masehi.
Penanggalan Saka berasal dari India, yang dimulai pada hari Rabu
Kliwon Haryang wuku Galungan, Windu
Sengara, pada tanggal 1 suklapaksa bulan Srawana tahun
0 Saka, yang bertepatan pada tanggal 1 Juli 78 Masehi. Penanggalan Saka adalah
penanggalan seperti penanggalan kuno lainnya (Cina, Budha, Yahudi, dll) yang
menggabungkan 2 perputaran/rotasi atau disebut lunisolar. Untuk penghitungan angka tahun berdasarkan rotasi
bumi mengitari matahari, tetapi penghitungan urutan bulan berdasarkan rotasi bulan mengitari
bumi.
3 Keunikan penentuan tahun
baru Saka.
1.
Untuk penghitungan rumus
penanggalan Saka, dan penentuan tahun baru
selalu dimulai pada tanggal 1
suklapaksa bulan pertama/ bulan Srawana yang selalu
jatuh pada bulan Juli kalender Julian, yang dirayakan sebagai tahun baru.
2.
Untuk
penghitungan pergantian angka tahun, selalu dimulai pada bulan ke 9 / bulan
cetra yang jatuh pada bulan Maret kalender Julian, yang dirayakan sebagai hari
raya Nyepi.
3.
Tahun baru
pawukon, yaitu untuk memperingati siklus pawukon yang rotasinya 7 x 5 x 6 = 210
hari, yang selalu jatuh pada hari Rabu Kliwon Haryang wuku Galungan, yang
diperingati sebagai hari raya Galungan.
Catatan.
1 Dengan demikian dapat diketahui kenapa tahun
pertama kalender Saka adalah tahun 0, jawabannya karena tahun pertama jumlahnya
hanya 8 bulan.
2. Dan tahun pertama/ tahun 0 tidak dimulai pada
bulan cetra/ maret, sekaligus menghapus anggapan konsep sunyi.
3. Membuka misteri tentang peringatan hari raya
Galungan yaitu memperingati dimulainya Tahun Saka, pada hari Rabu Kliwon
Haryang wuku Galungan.
4. Dengan berubahnya kalender Masehi dari Julian
ke Gregorian dengan menghilangkan 10 tanggal, telah mengganggu dan mengkacaukan
sistem Saka yang berpedoman pada sistem Julian, yang akhirnya dijawab oleh
Sultan Agung Mataram, dengan mengubah Kalender Saka/ tahun Surya Candra menjadi
Tahun Jawa/tahun Candra .
Nama nama hari
Saptawara (7 hari) mingguan
1.
Radite
2.
Soma
3.
Anggara
4.
Budha
5.
Wrespati
6.
Sukra
7.
Saniscara
Pancawara (5 hari) pasaran
1.
Pon
2.
Wage
3.
Kaliwon
4.
Umanis/legi
5.
Pahing
Sadwara (6 hari) paringkelan
1.
Tugle
2.
Haryang
3.
Wurukung
4.
Paningrong
5.
Uwas
6.
Mawulu
Pawukon
Sinta Landep Wukir Kurantil Tolu Gumbreg Warigalit Warigagung Julungwangi
Julungsungsang Galungan Kuningan Langkir Mandasia Julungpujud Pahang Kuruwelut
Marakeh Tambir Madangkungan Maktal Wuye Manahil Prangbakat Bala Wugu Wayang
Kulawu Dukut Watugunung
Titi/ tanggal
Tanggal hanya dari tanggal 1 s/d tanggal 15
1.
Praptida
2.
Dwitiya
3.
Tritiya
4.
Caturti
5.
Pancami
6.
Sadtiya
7.
Saptami
8.
Astami
9.
Danawi
10.
Dasami
11.
Ekadasi
12.
Dwadasi
13.
Trayodasi
14.
Caturdasi
15.
Pancadasi
Pembagian waktu dalam sebulan
1.
Suklapaksa /
paroh terang , adalah waktu antara bulan muncul s/d bulan purnama
2.
Krisnapaaksa/
paroh gelap, adalah waktu antara purnama s/d bulan tenggelam
Nama nama Bulan dan jumlah hari
1.
Srawana 30
2.
Badrawana 29
3.
Asuji 30
4.
Kartika 29
5.
Margasira 30
6.
Posya 29
7.
Magha 30
8.
Palguna 29
9.
Cetra 30
10.
Waisaka 29
11.
Jesta 30
12.
Asada 29/30
Jumlah 354/ 355
Bulan tambahan 30 hari, ada 3x dalam sewindu
Tahun
Jumlah hari bulan dalam setahun
Tahun 0 = 13 bulan = 384 hari
Tahun 1 = 12 bulan = 354 hari
Tahun 2 = 13 bulan = 384 hari
Tahun 3 = 12 bulan = 354/ 355 hari
Tahun 4 = 12 bulan = 354 hari
Tahun 5 = 13 bulan = 384 hari
Tahun 6 = 12 bulan = 354 hari
Tahun 7 = 12 bulan = 355 hari
Jumlah = 2923/2924 hari
Untuk tahun tahun berikutnya penempatan tambahan bulan disesuaikan dimana
tahun baru selalu berada di bulan Juli kalender Julian.
Sengkalan
Sengkalan penamaan angka tahun dengan menggunakan kata/ istilah dan tidak menggunakan angka, penulisan sengkalan dimulai dari belakang.
Sengkalan penamaan angka tahun dengan menggunakan kata/ istilah dan tidak menggunakan angka, penulisan sengkalan dimulai dari belakang.
Surya sengkala adalah penamaan tahun untuk tahun matahari yang tentunya
adalah tahun Saka.
Candra sengkala adalah penamaan tahun untuk tahun bulan yang tentunya
adalah tahun Jawa.
Batas tahun surya dan tahun candra adalah tahun 1455 Saka/ 1455 Jawa 8 Juli
1633 M.
Windu
Windu adalah siklus 8 tahunan untuk menentukan jatuhnya tahun baru saka
berikutnya.
Untuk mengingat urutan nama windu, adalah sama dengan nama kalendernya
yaitu SAKA.
Nama Windu dan umur hari
1.
Windu
Sengara, 2923 hari
2.
Windu sAncaya,
2924 hari
3.
Windu Kuntara,
2923 hari
4.
Windu Adi , 2924 hari
1 Windu = 8 tahun matahari = 99 rotasi bulan = 2923/ 2924 hari
Berbeda dengan penanggalan Jawa yang umurnya hanya 96 rotasi bulan.
Kalender Masehi Julian, 8 x 365,25 = 2922 hari
I Siklus Kecil Windu = 32 tahun,
kelebihan 6 hari ( 1+2+1+2)
1 Siklus Sedang Windu = 32 x 5 = 160 th, kelebihan 5 x 6 = 30 hari, maka
menghilangkan 1 bln tambahan.
1 Siklus Besar Windu=(160x5)-32=768 th, kelebihan 5 x 6 = 30 hari, maka
menghilangkan 1 bln tambahan
Contoh:
Tanggal 1 s Srawana 0 Saka windu Sangara jatuh pada tanggal 1 Juli 78 M
Maka, Tanggal 1 s Srawana 8 Saka windu sAncaya jatuh pada tanggal 2 Juli 86
M
Maka Tanggal 1 s Srawana 16 Saka
windu Kuntara jatuh pada tanggal 4 Juli 94 M
Tanggal 1 s Srawana 24 Saka windu Adi jatuh pada tanggal 5 Juli 102 M
Tanggal 1 s Srawana 32 Saka windu jatuh pada tanggal 7 Juli 110 M
Perhatian
Sampai dengan hari ini hari Selasa wage tungle wuku galungan tanggal 20 Mei
2014 Penanggalan Saka telah mengakhiri siklus pawukon yang ke 3367dan telah
berumur 707070 Hari.
Besok pagi hari Rabu Kliwon wuku Galungan telah memasuki siklus pawukon
yang ke 3368.
Bukti
Masehi = (2014 – 78) x 365,25 – 10 – 3 – 41 = 707070
Pawukon = 210 X 3367 = 707070
Keterangan
2014 = Tahun saat ini tahun 2014
78 = tahun dimulainya tahun Saka
78 M
365,25 = Jumlah hari dalam setahun
10 = Penghilangan hari saat
perubahan kalender Julian ke Gregorian pada Oktober 1582 M
3 = Penghilangan kabisat tanggal
29 Februari tahun 1700, 1800, 1900
41 = Selisih hari antara 20 Mei 2014
s/d 1 Juli 20
Spesial tulisan ini saya buat, pada pada hari Selasa Wag Tungle, tanggal 20
Mei 2014, terutama untuk mengenang 707070 hari berawalnya Penanggalan Saka.
Dan untuk kado ulang tahun anakku
Maria Larasati Devi Anjani yang ke 9, (20 Mei 2005)
Dan untuk mengisi waktu, saat jaga
ronda siskamling di gereja SPM Bunda Kristus Wedi Klaten.
Sekali lagi saya ucapkan Selamat Hari Raya Galungan yang ke 3368, Rabu
kliwon Haryang wuku Galungan, 21 Mei 2014 M.
Salam Budaya.
Salam Damai Kristus.
Tuhan memberkati.
Om Swasti Astu.
Wassalam.
Berkah Dalem.